Perjanjian

Hari ini, 9 Juli 2019.
Ditanggal kepergian bapak,
di bulan ulang tahun mama,
dan menuju 30 hari di tempat sejauh ini.

Juli.
Aku membuat sebuah perjanjian dan pengakuan.
Aku akan berhenti mengutuki diriku yg terus-terusan merasa bosan di dalam sini. Memandang tinggi kepada orang-orang yg bekerja di luar sana.

Bergaya,
berkumpul,
bermain,
bergerombol,
dan terlihat bahagia.

sementara disini,

sendiri,
sepi,
rindu,
dan bosan


Rasanya seperti mengulang kejadian tujuh tahun silam. Saat pertama kali kuinjakkan kaki di tempat itu, menuntut ilmu yang aku tak ingin, bertemu orang-orang yang aku tak ingin, menjalani hari-hari yg tidak aku inginkan. Tetapi semua aku kerjakan hingga tuntas. Hingga dititik aku akan menerina semua keputusan Tuhan untukku.

Aku akan berjanji untuk berhenti menggerutui diriku yg sekarang. Yang kurasai diriku seperti babu yang tak terbayar. Aku akan berhenti memandang diriku sendiri rendah, aku akan berhenti membandingkan diriku dengan orang-orang diluar sana, dan aku akan menerima semuanya mulai hari ini.

Aku tak terbiasa, maksudku belum terbiasa merasa sesantai ini setiap harinya. Melakukan rutinitas itu lagi itu lagi. Aku tidak ingin menjadi terbelakang dan bodoh.

Aku hanya belum terbiasa untuk tidak pulang satu hari dalam satu bulan. Aku belum dengar cerita ujian semeater adikku kali ini. Kita belum makan es kelapa lagi malam-malam, berkeliling kota bercerita dari hati ke hati.

Baru tiga puluh hari, aku hanya belum terbiasa

Selepas mendengarkan diri sendiri dan ocehan bapak-baupak di youtube itu, maka tolong maafkan aku, diriku sendiri.

.
.
.
Untukmu yg aku ciumi setiap hari, perjanjian ini aku lakukan untukmu. Suatu hari, akan ada jiwa yang tumbuh di dalam jiwaku. akan ada jantung lain yang berdetak di dalan tubuhku. Maka dari itu aku putuskan menyudahi semuanya. Aku akan mencoba kembali melakukan hal-hal yang membuat aku bahagia. Nonton sule, makan sayur, nonton zumba, nonton masak-masak, menunggu mas-mas sayur, mempelajari makan sehat untuk kita, menyiapkan sarapanmu, memasak makan siang untukmu, menungguimu selesai makan malam, mengontrol semua pakainmu, dan beribadah bersamamu.


Kupang, 9 Juli 2019
13.41 WITA




Comments

Popular Posts