Bawa saja pergi

Tempat ini sepi sekali, tidak ada keriuhan seperti kemarin dulu. Yang tersisa hanya orang-orang asing dengan bahasa yang asing pula. Maka, berdiam diri didalam kamar adalah hal paling menyenangkan!

Allah selalu begitu, membuat melayang dan menjatuhkan sesukaNya.


Saat di puncak kenyamanan, semuanya diambil dan pergi,
Saat tertawa terbahak-bahak, semuanya pergi
Saat semua detail cerita terungkap, semuanya pergi.
Bahkan berbagi es jeruk nipis bersama pun, sekarang harus dinikmati sendiri.


Lantas, aku harus bagaimana? marah atau menambah daya sabarku?
Kurasa, tidak pantas membantah sepatah katapun kemudian marah dan membenciNya bukan?

Bahkan untuk nafas pagi inipun, belum aku syukuri.
Astagfirullah.

Mataram, 18 Juni 2016
09:53 WITA


Comments

Popular Posts