selamat ulang tahun semu
Hawa
dingin menggerogoti pagi pertama di tahun baru, 2015. Seharusnya pagi ini
milikmu. Usiamu menginjak 52 tahun. Bagaimana keadaanmu ayah? Rambutmu sudah
penuh uban kah? Kulit-kulit sudah keriput atau belum? Mata sudah pakai kacamata?
Masih hoby main bulutangkisnya? Bagaiamana ayah? Ayo jawab. Jangan diam terus.
Namun
pagi ini tidak lagi milikmu ternyata, semuanya terhenti tepat 10 tahun silam.
Meskipun
raga sudah terendap di dalam tanah, dan ruh sudah kembali kepadaNya, bagiku
hari pertama di setiap tahun baru selalu spesial. Bukan karena sisa keriuhan semalam,
keramaian kota, kembang api, juga makan-makan.
Tetapi
karena engkau. Selamat Menua Big Bos, peluk cium dari kami di sini. Di tempat
yang berbeda alam.
Tidak
lagi kemeja, kue cantik berhias lilin, juga kejutan dari ibu, tetapi hanya doa
tulus seusai sujud adalah kado rutin tepat ditanggal ini dan juga makan siang,
pagi, malam yang hangat untuk mu di kejauhan sana. Tidak ada lagi kecupan manis
di kening yang menua, pelukan hangat tubuhmu, juga sikap manjaku di bawah
ketiakmu yang berbulu. Aku putrimu. Manja itu wajar kan, Ayah? Jangan protes!
Itu
sudah terlalu dulu. Dulu sekali. hmmm..
Selamat
Ulang tahun Semu, Kami selalu merindumu..
Mataram, 1 januari 2015
05:30 wita
Comments
Post a Comment