Aku tidak akan pernah berada satu langkah didepanmu
Kita
naik tangga, eh kamu malah pakek pesawat
Kompetisi itu berakhir denagn
dugaan yang tidak meleset. Setidaknya peluh selama sepuluh hari itu terbayar
dengan balasan yang setimpal. Tidak muluk-muluk. Cukup pengakuan atas apa ayng
kami inginkan.
Tidak ingin sesumbar atas apa yang
sudah kami raih malam itu (5/3). Cukup dalam diam dan tidak boleh berpuas diri.
Terus mengembangkan yang sekarang dan bertanggung jawab atas beban yang bertambah
di pundak.
Dear kamu, aku kira aku bisa
berjalan beriringan denganmu. Hanya itu harapan terbesarku. Tetapi aku salah. Pemberitahuan
malam itu benar-benar membuka mataku bahwa aku tidak akan pernah berada satu
langkah didepanmu. Pun kini berjalan beriringan bersamamu harus aku lalui
dengan perjuangan yang tidak mudah. Aku tau ini penyakit hati yang parah
sekali. sudah kronis sekali. hahaha. Aku si Bodoh ini tidak sepantasnya
bersaing denganmu yang sempurna. Iya. aku bisa apa dibandingkan kamu? Hahahha *tertewadengantembok.
aku hanay mengucapkan selamat
untuk kamu ya J
ini tulus lo. Hihiii.. tidak mengapa aku
dan yang lain menaiki anak tangga, kemudian jatuh dan terluka, lalu harus
bangun lagi dan melanjutkan perjalanan un tuk bisa sampai di puncak. Laah sementara
kamu? Duduk manis menunggu jemputan kemudian tinggal menaiki pesawat itu dan
akhirnya sampai di tempat yang sama dengan kami. Selamat ya.. selamat :)
mataram, 7 mei 2014
06:15 pm
Comments
Post a Comment